Parameter Kinematik Sumber Gempa

PARAMETER KINEMATIK SUMBER GEMPA

Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya tanah akibat pergerakan lapisan batuan pada kulit Bumi akibat pergerakan lempeng tektonik. Gempabumi tektonik terjadi secara tiba-tiba karena adanya energi yang dipancarkan berupa gelombang seismik. Gempabumi biasanya terjadi di zona-zona dimana ada dua lempeng yang saling bertubrukan (konvergen), saling berjauhan (divergen), dan saling geser. Dengan kata lain, gempabumi terjadi di sekitar batas lempeng dan di sekitar patahan.

Sumber gempa tektonik biasanya berada di bawah permukaan Bumi berupa getaran akibat adanya tabrakan lempeng. Parameter sumber gempa dibedakan menjadi dua, yaitu parameter kinematik dan parameter dinamik. Parameter kinematik adalah hal-hal tentang waktu penjalaran gelombang seismik akibat gempa, sedangkan parameter dinamik adalah hal-hal tentang amplitudo dan periode gelombang seismik. Parameter kinematik terdiri atas tiga hal, yaitu titik episenter, hiposenter, dan origin time. Masing-masing parameter memberikan informasi untuk mengidentifikasi sumber gempa.

Parameter kinematik yang tidak asing didengar adalah episenter dan hiposenter. Kedua parameter ini merupakan parameter yang sering diperhatikan karena menjadi hal penting untuk mencari koordinat titik sumber gempa. Hiposenter adalah titik pusat terjadinya gempabumi yang terletak di bawah permukaan Bumi, sedangkan episenter adalah titik pusat gempabumi yang dihitung tegak lurus dari hiposenter. Hiposenter biasanya dinyatakan dalam satuan km karena merupakan kedalaman sumber gempa, sedangkan episenter dinyatakan dalam koordinat geografis berupa derajat lintang dan bujur.

Gempabumi dapat dikelompokkan berdasarkan kedalaman hiposenter, yaitu gempabumi dangkal, gempabumi sedang, dan gempabumi dalam. Gempabumi dangkal memiliki kedalaman hiposenter kurang dari 60 km dan termasuk gempa yang merusak. Gempabumi sedang memiliki kedalaman hiposenter 60 – 300 km dan termasuk gempabumi yang tidak begitu merusak. Gempabumi dalam memiliki kedalaman hiposenter lebih dari 300 km sehingga tidak termasuk gempabumi yang merusak dan hanya dapat dideteksi dengan seismometer.

Parameter kinematik yang jarang didengar, tetapi sangat penting adalah origin time. Origin time atau waktu asal gempabumi adalah waktu saat gempabumi terjadi di sumber pada suatu titik di kedalaman tertentu. Waktu asal gempabumi dinyatakan dalam hari, tanggal, bulan, tahun, jam, menit, detik dalam satuan UTC (Universal Time Coordinated). Pada saat gempa terjadi di sumbernya, gelombang akan menjalar ke segala arah dan tiba di stasiun perekaman pada waktu tertentu. Gelombang yang tercatat pertama kali di seismograf adalah gelombang P yang disusul oleh gelombang S. Kedua gelombang ini dapat digunakan untuk menentukan origin time dengan metode Diagram Wadati. Selain itu, metode Diagram Wadati juga dapat digunakan untuk menghitung jarak stasiun ke hiposenter, perbandingan kecepatan gelombang P terhadap S, dan menganalisis parameter medium.

Penentuan origin time dengan metode Diagram Wadati menggunakan parameter waktu tiba gelombang P dan S yang dapat diambil atau di-pick  menggunakan software, seperti Seisgram2k70, Geopsy, dan sebagainya.  Selisih waktu tiba kedua gelombang tersebut dihitung dan diplot sebagai sumbu-y dan waktu tiba gelombang P diplot sebagai sumbu-x. Kedua parameter ini dinyatakan dalam satuan sekon. Kemudian, persamaan garis lurus atau gradien grafik dicari sehingga didapatkan perpotongan pada sumbu-x. Perpotongan inilah yang menunjukkan origin time gempabumi.

Ketiga parameter kinematik tersebut memberikan informasi yang dapat digunakan untuk menentukan sumber gempabumi. Dengan adanya data waktu tiba gelombang P dan gelombang S yang tepat dapat digunakan untuk menentukan ketiga parameter tersebut.

 

Referensi

IlmuGeografi.com. (2019). Pengertian Hiposentrum, Episentrum, dan Seismometer. [online] Tersedia di: https://ilmugeografi.com/geologi/pengertian-hiposentrum [Diakses 30 Maret 2019].

Sunarjo, dkk. (2012). Gempabumi Edisi Populer. Jakarta : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Tim Asisten Praktikum Seismologi. (2019). Praktikum Seismologi Acara 3 – Perhitungan Origin Time, Jarak, dan Azimuth. Laboratorium Geofisika Universitas Gadjah Mada.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.