JAMES DEWAR, SANG PENEMU TERMOS  

 

Bayangkan jika Anda harus terus menerus merebus air jika ingin membuat teh panas. Hal itu akan sungguh melelahkan dan akan boros gas bukan? Bahkan, Anda juga tidak dapat menikmati minuman panas saat perjalanan di kendaraan. Nah, kita harus bersyukur ada Sir James Dewar yang berhasil menciptakan termos. Termos merupakan wadah untuk menyimpan air panas agar awet. Di era ini, termos sudah tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk yang mudah dibawa ke mana-mana.

Sir James Dewar adalah ahli kimia, ahli fisika, dan penemu dari Inggris yang lahir di Kincardine-on-Forth, Skotlandia, pada 20 September 1842. Beliau terkenal karena menciptakan botol termos. Sewaktu mempelajari gas pada temperatur rendah, beliau membuat botol vakum dengan dinding ganda dan dibuat dari kaca. Kemudian dia menyadari bahwa menggunakan logam akan membuat botol itu lebih kuat. Namun, perkiraannya salah. Permukaan logam tersebut menyerap gas dan membuat botol itu menjadi tidak efektif. Pada 1905, beliau menemukan bahwa menempatkan sepotong arang karbon di dalam botol dan mendinginkannya dapat menyelesaikan masalah tersebut. Beliau juga mengecat bagian dalam botol dengan warna perak untuk mengurangi radiasi dan inilah botol vakum atau termos yang kita kenal sekarang.

Usaha yang tak pantang menyerah dan tak pernah putus asa tercermin dari perjuangan beliau menemukan termos. Beliau terus bereksperimen untuk menemukan hal-hal baru untuk penemuannya, sifat kreatif beliau untuk menyempurnakan penemuannya wajib dicontoh. Beliau memang tidak terlalu bisa bekerja dalam tim. Namun, usaha mandirinya dapat membuahkan hasil yang luar biasa. Untuk menciptakan termos, beliau membutuhkan waktu yang tidak singkat dan terus menerus memperbaiki penemuannya.

Sebelum menciptakan botol termos, beliau ikut menemukan cordite bersama Frederick Abel. Cordite merupakan bahan peledak yang digunakan secara luas dalam Perang Dunia Pertama. Beliau sangat ahli dalam berbagai bidang, seperti spectroscopy, kimia organik, kelistrikan, dan pengukuran suhu. Ini mencontohkan kepada kita bahwa kita juga harus terus menambah pengetahuan, ilmu, dan pengalaman kita dalam berbagai bidang agar kita dapat mengolaborasikan ilmu kita untuk menghasilkan sesuatu yang baru nan menakjubkan. Sir James Dewar pun menerima gelar kebangsawanan pada 1904. Bahkan, di usia yang sudah 80 tahun, beliau masih bereksperimen dan menemukan charcoal-gas thermoscope, alat untuk mengukur radiasi inframerah dari langit. Meski beliau sudah tidak muda lagi, beliau tetap bereksperimen. Begitupun dengan kita, hingga kapanpun juga kita harus terus mempelajari hal-hal baru. Sir James Dewar meninggal di London pada 27 Maret 1923 dan meninggalkan berbagai penemuannya untuk peradaban dunia.

Kita sebagai generasi penerus bangsa harus terus berjuang dan jangan takut untuk terus berkreasi karena dunia ini butuh penemuan-penemuan baru yang sederhana tapi efeknya luar biasa.

 

Sumber:

Sindoro, Alexander. 2008. 100 Penemu Hebat. Tangerang : KARISMA Publishing Group.

Madehow.com. 2016. James Dewar Biography (1842-1923). http://www.madehow.com/inventorbios/10/James-Dewar.htmldiakses 20 Juli 2016 pukul 17.31 WIB

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.